Rabu, 09 September 2009

Bila Al Qur'an bisa bicara !

"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
(QS Al A'raaf [7] : 36).

Bila Al Qur'an bisa bicara!

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"

Anda ingin menjadi DA'I SEJUTA E-MAIL, tolong anda kirimkan artikel ini kepada sesama muslim, baik keluarga, sahabat dan siapapun yang anda kenal atau silakan cetak untuk bacaan keluarga di rumah. Terima kasih

Billahit-taufiq wal-hidayah
Wassalamualaikum wr.wb
Anang M Yusuf
General Affairs Division
PT. Ericsson Indonesia
DID: +62 21 751 9539
Fax: +62 21 769 9385
e-mail: anang.yusuf@eid.ericsson.se

Kamis, 20 Agustus 2009

MEMBELANJAKAN HARTA DI JALAN ALLAH SWT

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Membelanjakan harta di jalan Allah SWT (kita kenal istilah, fisabilillah) adalah satu dari ciri-ciri utama orang-orang mukmin sejati. Dalam hal ini, Allah SWT tidak sekedar memerintahkan melainkan juga memberi motivasi begitu indah, agar kita tergerak untuk melaksanakannya. Sebagai contoh motivasi yang diberikan, salah satunya terdapat didalam Surat Al-Baqarah Ayat 265.

Perumpamaan mereka yang membelanjakan hartanya demi mendapat ridha Allah dan meneguhkan (keimanan) jiwanya adalah bagaikan sebidang kebun ditempat yang tinggi. Ketika ditimpa hujan lebat maka hasil buahnya duakali lipat banyaknya. Jika hujan lebat tidak turun maka hujan gerimispun telah mencukupi. Dan Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.

Berbicara soal membelanjakan harta fisabilillah tampaknya mudah. Namun demikian, diperlukan kemauan yang cukup kuat untuk melakukannya. Maka dari itu, membelanjakan/menafkahkan (ber-infaq) harta di jalan-Nya dapat memperkuat jiwa dan akhlaq orang yang melakukannya. Lebih jauh lagi, sekecil apapun infaq yang disisihkan dengan penuh ikhlas sudahlah mencukupi untuk meraih ganjaran/balasan yang besar dari Allah SWT.
Dorongan atau motivasi yang diberikan dengan cara lain oleh Allah SWT kepada kita, terdapat didalam Surat Al-Hadid Ayat 7,

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan infaqkanlah sebagian harta yang Allah telah menjadikanmu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan berinfaq, bagi mereka itu ada ganjaran yang besar.

Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan kepada kita bahwa apapun yang kita miliki, sebelumnya telah pernah dimiliki oleh orang lain. Begitu pula nantinya apa yang kita miliki akan berpindah kedalam kepemilikan orang lain. Begitulah, kita adalah pengelola sementara atas harta itu, dengan kata lain peran kita hanyalah sebagai pemegang amanat. Maka dari itu, kita tidak perlu ragu-ragu dalam membelanjakan sebagian harta yang mana sifat kepemilikan kita atasnya hanyalah sementara. Selanjutnya, dengan ayat ini menjadi jelaslah bagi kita bahwa hanya mereka yang beriman dan menafkahkan hartanya di Jalan Allah SWT sajalah yang kelak akan memperoleh ganjaran yang besar dari Allah SWT. Adapun bagi orang-orang yang tidak beriman, yang membelanjakan hartanya untuk keperluan sosial, kelak di Hari Pembalasan tidak ada balasan baginya atas kebajikan yang telah ia lakukan itu, walaupun di dunia ini beberapa bentuk penghargaan bisa saja diperolehnya.

Allah SWT berfirman didalam Surat Al-Hadid Ayat 10,

Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah? Padahal Allah-lah yang mempusakai (memiliki) langit dan bumi.

Pada ayat ini juga terkandung petunjuk dan dorongan untuk membelanjakan sebagian harta di jalan Allah SWT. Dorongan itu berupa ajakan untuk merenungi, adakah diantara kita yang memiliki sebagian dari langit? Tentu tidak! Sesungguhnya hanya kepunyaan Allah SWT sajalah seluruh langit itu. Demikian pula dengan apa saja yang di bumi ini semuanya milik Allah SWT, walaupun seringkali kita terbiasa salah-ucap mengatakan, “ mobil saya, rumah saya, ataupun, ini balai pengobatan saya.” Maka dengan firman-Nya yang merangkai kata langit dan bumi, Allah SWT menerangkan kepada kita bahwa, sebagaimana halnya apapun yang di langit adalah milik-Nya demikian pulalah dengan apa-apa yang ada di bumi juga milik Allah SWT. Maka tak perlu kita ada keengganan untuk menafkahkan di jalan Allah SWT, harta yang sejatinya adalah milik Allah SWT. Maka dari itu Allah SWT pun mengundang kita didalam Surat Al-Hadid Ayat 11,

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan ia akan memperoleh pahala yang banyak.

Apakah yang dimaksud dengan pahala/ganjaran yang besar atau pahala yang banyak? Ini dapat secara baik kita pahami dengan menilik Ayat ke-36 dari Surat An-Naba berikut ini.

Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak.

Ganjaran Surga jauh melampaui balasan yang patut kita terima atas perbuatan baik yang telah kita lakukan. Jadi, sebagai tambahan dari balasan itu, Allah SWT juga memberikan hadiah yang cukup banyak. Besarnya hadiah ini tergantung kepada keikhlasan dan niatan perbuatan kebajikannya. Itulah yang disebut oleh Allah SWT sebagai pahala yang banyak atau pahala yang besar di berbagai ayat didalam Al-Qur’an. Demikianlah kita akan memperoleh balasan dari Allah SWT, atas harta yang kita pergunakan fisabilillah sesuai dengan niat dan kadar keikhlasan kita pada saat melakukannya.
Anas RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika seseorang memiliki satu lembah emas, ia takkan pernah merasa puas. Ia akan menginginkan satu lagi lembah penuh emas untuk dimilikinya. Padahal sesungguhnya hanya debu-kuburlah yang bisa memenuhi/memuaskan mulut seseorang.” (Bukhari)

Ubai bin Ka’ab mengatakan bahwa hadits ini begitu sering dibaca-ulang, sampai-sampai kami menyangka itu adalah ayat-ayat Al-Qur’an sehingga Allah SWT mewahyukan Surat At-Takatsur Ayat 1~8.

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin. Niscaya kamu benar-benar akan melihat Neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin (yakin sebab melihat sendiri), kemudian kamupun pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Ibnu Umar meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan sabda beliau kepada para sahabat, “Dapatkah kamu membaca seribu (1000) ayat Al-Qur’an setiap hari?.” Para sahabat pun berkata, “Siapakah dari kita yang sanggup melakukannya!?.” Rasulullah pun bersabda, “Adakah kamu tak dapat membaca Surat At-Takatsur.” (Al Hakim dan Al Baihaqi)

Dengan demikian berarti bahwa kandungan pesan didalam Surat At-Takatsur itu setara dengan seribu ayat. Adalah kenyataan bahwa kelemahan manusia itu adalah menumpuk-numpuk dan terus menambah harta dalam genggamannya hingga maut menjemput. Sungguhpun demikian, ada kewajiban orang beriman untuk membayar zakat (maal) sebesar 2.5 % (dua setengah persen) dari hartanya. Perlu diingat juga bahwa Allah SWT sering kali menyebutkan perintah Zakat langsung mengikuti perintah Shalat didalam Al-Qur’an. Dengan kata lain, Tidak diterima Allah SWT shalat seseorang sehingga ia bayarkan kewajiban zakatnya. Khalifah Abu Bakar RA adalah sahabat yang terbaik pemahamannya dalam hal zakat. Beliau menugaskan pasukan untuk memerangi mereka-mereka yang menolak membayar zakat walaupun mereka itu masih mengerjakan shalat dan menunaikan puasa.

Allah SWT berfirman didalam Surat Al-Muzammil Ayat 20:

Dan dirikanlah shalat dan bayarlah zakat, dan pinjamkanlah kepada Allah pinjaman yang baik.

Pada ayat ini, Selain memerintahkan kita untuk membayar zakat, Allah SWT juga menganjurkan kita untuk dengan ikhlas menambah lagi belanja kita di Jalan Allah SWT. Ciri-ciri orang yang sungguh-sungguh mukmin banyak disebutkan di berbagai ayat didalam Al-Qur’an. Misalnya, didalam Surat Adz-Dzariat Ayat 17~19 Allah SWT berfirman,

Mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam; Dan di akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang-orang miskin yang meminta dan yang tidak mendapat bagian (tidak meminta).

Begitupun didalam Surat Al-Ma’arij Ayat 24, 25; Allah SWT berfirman:

Dan orang-orang yang didalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)

" Bagian tertentu" yang dimaksud didalam ayat ini adalah bagian yang telah ditetapkan untuk sepanjang masa oleh Allah SWT dalam bentuk zakat yakni sebesar 2,5 % (dua setengah persen) dari harta kekayaannya. Tersebut pula didalam firman Allah SWT Surat Al-Insaan Ayat 8 & 9,

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan darimu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.

Terkadang kita heran, mengapa Allah SWT menakdirkan Nabi Muhammad SAW terlahir dalam keadaan yatim. Tentunya hanya Allah SWT sajalah yang mengetahui secara sempurna tentang hal ini. Mungkin saja, salah satu alasan adalah Allah SWT berkehendak menanamkan di masa kecil Rasulullah SAW bagaimana rasanya hidup sebagai anak yatim, karena ini merupakan latihan penting bagi beliau yang dikemudian harinya diangkat oleh Allah SWT sebagai Rahmatan lil ‘Alamin (sebagai rahmat bagi alam semesta).

Bimbingan dan Petunjuk Allah SWT berpengaruh amat seketika terhadap para sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Sebagai contoh, perhatikanlah firman Allah didalam Ayat ke 92 dari Surat Ali ‘Imran berikut ini.

Tidaklah sekali-kali kamu sampai pada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.

Begitu mendengar turunnya ayat ini, Abu Thalhah RA bergegas mendatangi Rasulullah SAW untuk menyerahkan kebunnya yang terbaik, disumbangkan untuk kepentingan Sabilillah. Begitu pula dengan Zaid bin Haritsah RA, ia segera menyerahkan kuda terbaik yang dimilikinya.

Saya berdo’a semoga Allah SWT memberikan kemampuan kepada kita untuk membayar Zakat dan mengeluarkan sedekah secara tulus-ikhlas dan teratur dari waktu ke waktu. Amiin.

Wassalamu'alaikum. Wr.Wb

Rabu, 19 Agustus 2009

Catatan HMI Cabang Jayapura

Catatan HMI Cabang Jayapura: Tujuh Tahun Aku Telah Bersama MU…!!!

7 Komentar
Senin, 17 Agustus 2009 12:11 WIB

ahnnMerdeka, sebuah kata yang memiliki arti dan makna. Bersamaan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 64, HMI Cabang Jayapura pun merayakan ulang tahun ke 7-nya. Saat itu, tepatnya 17 Agustus 2003 bertempat di Auditorium Kampus Universitas Sains & Teknologi Jayapura (USTJ) pukul 20.00 WIT, dimana saya masih mengikuti orientasi pengenalan kampus (Ospek).

Malam itu, kami diarahkan untuk mengikuti pelantikan pengurus HMI Cabang Jayapura periode 2003-2004. Saat itulah saya dan kerabat sepenangungan & senasib mengikuti ospek dan dikerjain para senior. Saat itu Kakanda Hasan K Bauw, ST yang menjadi Ketua Panitia Ospek dan saat pelatihan (LK I) HMI beliaupun menjadi Koordinator Pemandu LK I dari Komisariat ISTJ. Sungguh perjuangan HMI Cabang Jayapura yang seumur dengan masuknya saya dan sahabat-sahabat ku.

Perjuangan HMI Cabang Jayapura, saat itu hingga sekarang merupakan suatu tantangan tersendiri yang memiliki cerita yang mengasikkan, penuh suka maupun duka. Sungguh perjalanan yang memiliki arti tersendiri buat saya, dalam mengenal kehidupan dunia kampus dan bisa mengenal dunia luar seutuhnya. Banyak hal yang telah saya peroleh sabagai kader HMI dan sebenarnya masih banyak pula yang harus saya pelajari dengan keterbatasan ilmu, waktu dan umur kelak saya dipanggil kembali untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan di dunia ini.

Dalam perjuangan sebagai mahasiswa dan anggota HMI hingga saat ini, saya melihat khususnya dunia pendidikan kampus dan pendidikan HMI sebagai kampus alternative di kota jayapura, tak banyak memberikan konstribusi penting bagi daerah dan masyarakatnya. Sebenarnya banyak ide-ide yang ingin dilaksanakan, namun segala hambatan & rintangan selalu saja menghadang ketika kami menginginkan suatu tatanan kecil dalam masyarakat HMI dan masyarakat kampus untuk berbuat yang terbaik sebagaimana yang diharapkan dari Konstitusi HMI.

Sebuah kalimat yang pernah disampaikan oleh beberapa senior, bahwa “Jadilah kalian sebagai pribadi kalian sendiri, jangan pernah mendikte apa yang pernah diperagakan orang lain. Karena sesungguhnya kalian memiliki karakter yang berbeda-beda, tetapi memiliki tujuan yang satu”. Hal inilah yang menjadikan kami, kader HMI angkatan 2 menjadi lebih percaya diri dalam mempelajari arti kehidupan yang sesungguhnya, hingga sampai saat ini kami pun masih bersama dan ada juga yang telah selesai dari studinya.

Tak terasa, dalam kurun waktu tujuh tahun, cukup banyak tantangan dan hambatan yang dirasakan oleh kader HMI. Tulisan berikut ini berupaya untuk menceritakan secara singkat perjalanan HMI Cabang Jayapura dari tahun 2003 hingga 2009.

Penggalan-penggalan cerita singkat, dimulai dari pelaksanaan Latihan Kader selama ini selalu saja ada kisahnya, baik itu suka maupun duka. Dari susahnya menyiapkan kegiatan, mencari sesuap nasi untuk peserta tranning, mempersiapkan administrasi, pelaksanaannya hingga gangguan makhluk halus maupun makluk nyata selalu membawa kenangan tersendiri. Mempersiapkan berbagai kegiatan pun sama susahnya, karena dibutuhkan pengorbanan penuh baik itu materi, tenaga hingga aktifitas pribadi bahkan status sebagai pekerja pun ditinggalkan demi menyukseskan agenda-agenda perkaderan HMI. Beberapa kader HMI pun telah menjadi syuhada (lebih memilih HMI) dalam perjuangan tersebut. Hingga seorang kader HMI pun telah meninggal karena penyakit yang di deritanya, Almarhum Harry Cristian Ratu (meninggal saat menjabat sebagai Presiden Mahasiswa USTJ dan Ketua Komisariat USTJ tahun 2007). Doa kami, kader HMI Cabang Jayapura selalu untuk mu. Suatu penghargaan terakhir di saat pemakaman beliau begitu mengheningkan, dimana bendera kebesaran Merah Putih, Bendera Universitas dan Bendera HMI menghiasi suasana duka disaat itu. Upacara pemakaman yang begitu ramai, bagaikan acara pemakaman pejuang kemerdekaan RI. Namun sayangnya kenapa gak ada tembakan senjata, hahahaaa…. (Kalau Resimen Mahasiswa persenjatai, pasti akan kami pakai untuk menembak ke langit biru)

Tak hanya gangguan yang sebatas hal-hal tehnis, namun gangguan yang menggunakan kekuatan eksternal pun pernah kami hadapi. Segala bentuk pengancaman, baik pribadi saya maupun organisasi ini telah kami terima, dari dinamika internal kampus hingga eksternal kampus menjadi kenangan tersendiri buat saya dan rekan-rekan seperjuangan. Beberapa kader HMI pun telah merasakan nikmatnya tinggal di balik jeruji besi karena persoalan internal kampus bahkan karena membantu menyuarakan aspirasi masyarakat. Semua itu dilakukan dengan semangat pemikiran kader-kader HMI sebagai insan pemikir (Ulil Albab).

HMI Cabang Jayapura, yang awalnya memiliki dua komisariat (Komisariat ISTJ & Uniyap) hingga dimekarkan menjadi lima komisariat, dan sekarang tersisa tiga komisariat (Komisariat USTJ, Uniyap & Uncen). Pemerkaran yang awalnya dari komisariat ISTJ (Institute Sains & Teknologi Jayapura/Sekarang USTJ) menjadi empat komisariat, diantaranya Komisariat FTSP USTJ, FTIK USTJ, FIKOM USTJ & FTLK USTJ berjalan tak begitu lama, hanya berjalan satu periode kepengurusan. Hal ini disebabkan hilangnya perhatian kader-kader selanjutnya, yang lebih memilih mengutamakan organisasi internal kampus, padatnya jadwal perkuliahan, lebih memilih kuliah ataukah terpengaruh hal-hal lain. Permasalahan demi permasalahan selalu dihadapi setiap pengurus, pengaruh intervensi senior pun menjadi hal penting dalam dinamika HMI. Salah satunya, disaat perhelatan kepentingan kekuasaan di tingkat kepemimpinan HMI.

Persoalan lainnya, adalah persoalan islah yang menjadi campur tangan kalangan alumni. Sebuah peristiwa yang menjadi kenangan, entah itu pahit, manis, asam atau apapun rasanya tak dapat saya gambarkan. Hal tersebut yang paling merasakan adalah Imam kami di HMI Cabang Jayapura periode 2007-2008. Walaupun seketika cabang-cabang lain menertawai kami, mengatakan kami penghianat. Kami memiliki satu tujuan, bagaimana kami bisa melawan elit-elit daerah yang memiliki maksud lain. Suatu persyaratan yang kami tawarkan pada proses islah tersebut adalah proses dimana kami menanggalkan ego masing-masing cabang. Dan menanggalkan konstitusi HMI, yaitu dua institusi senama, tetapi berbeda mahzab dan hirarki organisasi (Dipo & MPO). Maka, dengan sendirinya ketika proses islah itu berhasil HMI yang di Jayapura akan menjadi organisasi baru, yang hanya membutuhkan pengakuan kader-kader HMI di Jayapura. Syukurnya proses itu terhenti, akibat sebuah sms kaleng yang menghina salah satu senior ternama. Hingga sekarang sms itu tak di ketahui siapakah orangnya.

Perjalanan tujuh tahun terasa begitu singkat, pelaksanaan tranning pun telah menghasilkan beberapa generasi. Dari LK I dengan 14 Angkatan, LK II dengan 3 Angkatan dan Senior Course dengan 1 Angkatan. Sayangnya pelatihan LKK di tingkat KOHATI belum pernah dilaksanakan, untuk itu kami mengharapkan perhatian segenap kader, baik dari Komisariat, Cabang Jayapura hingga di tinggkat PB sekalipun dapat mengangendakan perkaderan dengan baik.

Konggres HMI ke 27 yang dilaksanakan di Jogjakarta pada 6-8 Juni 2009, telah menerima pemekaran Badan Koordinasi (Badko) di wilayah Papua dan di sahkan pada Musyawarah HMI Badko Inbagteng pada 20-21 Juni 2009. Sebenarnya ada kebanggan tersendiri, tetapi juga meresahkan di kalangan kader. Pertanyaannya, seberapa banyak senior HMI dan sejauh mana kualitas kami dalam memeneg organisasi ini untuk melanjutkan perjuangan ke-HMI-an ke depan. Walaupun demikian adanya perasaan ini, kami mencoba untuk membangun kembali semangat pergerakkan HMI di Tanah Papua, khususnya di Jayapura. Dengan memasuki umur yang ke 7 tahun kami yakin bahwa kita mampu melewati semua ini hingga ke depan, entah apakah HMI akan tiada atau HMI akan tetap ada. Harapan saya, ke depan HMI (Dipo & MPO) dapat bersatu. Dengan syarat-syarat yang harus di sepakati bersama oleh ke dua HMI.

Ucapan ulang tahun, sungguh, merupakan ungkapan perhatian dan kasih sayang. Ia adalah bagian dari kekayaan hati manusia. Betapa sungguh, setiap menerima ucapan ulang tahun, ada keterharuan yang menyemaraki dada saya dan rekan-rekan. Bukan pada kadonya yang saya rasa (kado-kado-an e…), bukan pada ucapan ataupun doanya yang cenderung mengawang-awang. Tapi oleh sebuah sugesti bahwa HMI masih menempati sebuah ruang di hati kader-kader dan orang lain. Karenanya, selalu saja ada yang menyampaikan selamat itu tanpa terlebih dulu Organisasi HMI Cabang Jayapura memberi undangan pesta atau membuat woro-woro bahwa hari ini HMI Cabang Jayapura berulang tahun.

Dengan demikian, HMI Cabang Jayapura merasa ‘begitu berharga’ kendati institusi ini tidak lantas menggeneralisir bahwa mereka yang tidak mengucapkan selamat itu lantas berarti tidak menghargai organisasinya.

Hahahaha…..,, macam dokboooo kaa>>>

Ada beberapa catatan penting, yang saya ingin beritahukan kepada setiap kader HMI baik pemegang amanah, sebagai yunior, senior dan juga kalangan alumni. Tatanan perkaderan haruslah kita benahi bersama, berarti dibutuhkan pengorbanan. Jadikan organisasi ini sebagai alat untuk mencapai tujuan HMI (Tujuan Islam). Jangan pernah mencampuri urusan pribadi ataupun kelompok-kelompok di dalam HMI dalam melangsungkan setiap perjuangan perkaderan HMI. Jangan pernah alumni sekalipun KAHMI dalam mengintervensi, kalau saran dan masukan yang baik untuk umat, maka kami akan menerima. Kita harus duduk bersama melakukan kajian, diskusi atau apapun bentuk pertemuan lainnya dalam menetapkan format perkaderan HMI Cabang Jayapura, seperti apa dan bagaimana?, tanpa mencedarai Konstitusi HMI secara Nasional. Dengan begitu, Insya Allah kita akan melewati setiap perjuangan dengan hikmat.

Selamat Merayakan HUT Republik Indonesia ke 64 tahun;

Selamat atas Ulang Tahun HMI Cabang Jayapura ke 7 tahun;

Tangan terkepal, maju ke depan…
Dalam menggapai tatanan kader HMI baru…
Dalam menggapai tatanan masyarakat baru…
Dalam menggapai Papua Baru…
Dalam menggapai Indonesia Baru…

Jayalah HMI ku, jayalah Indonesia ku…
Yakin Usaha Sampai…

Tulisan ini aku dedikasikan buat Almamater Hijau Hitam ku…
(Maafkan aku, tak ada maksud untuk melukai mu…)

Lembah Waena……………………!!!

Penulis (AR7) adalah Pj. Ketua Umum HMI Cabang Jayapura Periode 2008-2009; dan Sekretaris Umum HMI Badan Koordinasi Wilayah Tanah Papua Periode 2009-2011.

Marhaban Ya Ramadan 1430 H


Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jayapura dan Jajarannya mengucapkan mohon maaf atas segala kesalahan dan selamat menunaikan Ibadaha puasa, semoga dalam pelaksanaannya di berikan kemudahan.

Selasa, 18 Agustus 2009

MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji Syukur kita panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan kesehatan kepada kita sehingga sampai detik ini kita masih dapat beraktivitas, Salam dan Salawat kita haturkan kepada Baginda kita, Guru kita, Pemimpin kita Muhammad SAW berserta keluarganya, semoga kita mendapatkan safaat dari beliau di hari akhir nanti.
Pengurus HMI Cabang Jayapura mencoba membuka jaringan informasi dengan membuka blog HMI dengan nama http://www.hijauhitamjayapura.co.cc semoga media ini bisa diterima.
tak lupa kami juga mohon atas segala saran dan kritikannya yang membangun untuk kemajuan media ini dan juga Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jayapura ke depan.
kami ucapkan banyak terima kasih kepada pembaca blog ini .....
salam YAKUZA.....
wassalamu'alaikum Wr. Wb